Tentu sudah tidak asing lagi dengan mie, Sabila Aldepis, mahasiswa program studi Agribisnis Universitas Diponegoro (UNDIP), berinisiatif untuk membuat pelatihan pembuatan mie sehat dari olahan pascapanen sawi hijau guna mencegah stunting. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II UNDIP yang berlangsung di Desa Sidomulyo. Kegiatan tersebut mengangkat tema “Pelatihan Pembuatan Mie Sehat dari Olahan Pascapanen Sawi Hijau Guna Mencegah Stunting” yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat Sidomulyo agar siap dalam menghadapi kondisi pasar ketika panen raya, ketidakstabilan harga, dan menjadikan inovasi baru.
Di Indonesia saat ini masalah kesehatan masyarakat masih menjadi perhatian bagi semua. Salah satu permasalahan kesehatan yang terus menjadi fokus utama pemerintah adalah permasalahan kesehatan pada anak atau balita stunting. Melimpahnya hasil pertanian, khususnya sayuran di Desa Sidomulyo telah membuka peluang untuk pengembangan usaha dengan inovasi baru.
Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh ibu-ibu di Desa Sidomulyo adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kandungan gizi yang terdapat didalam sawi hijau dan kurangnya pengetahuan keterampilan untuk mengolah sawi hijau yang berlimpah pada saat masa panen tiba menjadi bahan makanan lain yang memiliki masa simpan lebih lama dan nilai ekonomis lebih tinggi, yaitu mie sawi sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani sawi hijau. Untuk mengatasi angka kejadian stunting diperlukan pemberian makanan tambahan bergizi salah satunya berbahan lokal yaitu sawi.
Partisipan dijelaskan cara pembuatan mie sawi hijau dipaparkan satu per satu mulai dari alat, bahan dan langkah-langkah pembuatan. Ibu-ibu terlihat antusias untuk belajar cara membuat mie sehar dari sawi hijau, yang diharapkan bisa menjadi alternatif makanan bergizi bagi anak-anak yang bertujuan untuk menyampaikan pentingnya inovasi dalam penyediaan makanan bergizi guna mencegah stunting. Dengan mengolah sawi hijau menjadi mie, diharapkan anak-anak yang kurang menyukai sayuran dapat tetap mendapatkan manfaat gizi dari sayuran ini dalam bentuk yang lebih menarik. Setelah produk dibuat masing-masing partisipan diperbolehkan untuk mencicipinya. Tak disangka mereka memberikan respon positif. banyak dari mereka tertarik untuk mencoba mie sawi hijau sendiri di rumah.