IMG-LOGO
Berita Lokal

Tuntaskan Stunting : KKN Undip Berikan Edukasi dan Pelatihan di Desa Sidomulyo

Create By bagus zuldino 19 August 2024 48 Views
IMG

Stunting masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia, dengan prevalensi yang cukup tinggi. Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, prevalensi stunting menurun menjadi 24,4% dari 27,7% pada tahun 2019. Meskipun ada penurunan, angka ini tetap melebihi batas yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 20%. Di Desa Sidomulyo, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, terdapat 35 balita yang mengalami stunting dan 5 ibu hamil yang mengalami Kurang Energi Kronik (KEK) pada bulan Juli 2024. Pemerintah desa turut berperan dalam penanganan stunting dengan memberikan dana untuk Program Makanan Tambahan (PMT). Langkah ini penting mengingat tingginya jumlah balita stunting di desa tersebut.

Masalah kesehatan ini sudah menjamur cukup lama di Desa Sidomulyo, karena itu diperlukan intervensi khusus sehingga dapat terselesaikan dengan lebih cepat. Maka dari itu, Tim KKN Undip di Desa Sidomulyo melakukan program multidisiplin dengan konsentrasi utama kesehatan dimana yang menjadi masalah adalah stunting. Program studi yang dapat berperan dalam program ini adalah Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Agribisnis. Demi menuntaskan masalah stunting diberikan dahulu edukasi pendahuluan terkait pentingnya pemenuhan gizi seimbang pada balita. Kemudian dilanjutkan dengan pelatihan akupresure guna meningkatkan nafsu makan anak karena kasus anak stunting dapat juga disebabkan karena anak yang tidak mau makan. Rangkaian terakhir yaitu pelatihan pembuatan mie dari sawi sebagai solusi makanan sehat agar anak-anak tertarik untuk makan. 

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 17 Juli 2024 di hari Rabu pada pukul 10.00 WIB di Balai Desa Sidomulyo. Acara tersebut didatangi oleh 40 ibu dengan balita stunting dan ibu hamil yang mengalami KEK (Kurang Energi Kronik). Acara berlangsung selama dua jam dengan dihadiri oleh Bidan Desa Dewi dan Ibu Lurah Sidomulyo. Sebelum dilakukan pemberian materi dan pelatihan, balita stunting ditimbang terlebih dahulu. Setelah itu dari tim KKN memberikan susu kotak sebagai apresiasi kepada ibu yang mau hadir. Pemberian materi dilakukan dengan sosialisasi dua arah agar tidak membosankan karena balita cukup rewel. Pelatihan akupresur juga berjalan secara interaktif karena banyak ibu yang mau mempraktikkan akupresur yang diajarkan. Pada pelatihan pembuatan mie dari sawi juga cukup menarik minat anak-anak karena hampir sebagian besar anak-anak yang mencicipi makanan tersebut menyukainya. Selain karena bentuknya mie, penyajiannya juga menarik perhatian anak-anak sehingga mereka mau makan. Setelah acara selesai, balita diberikan PMT pertama oleh kader yang bertugas. 

Dalam adanya acara ini, diharapkan ibu-ibu yang hadir semakin mengerti bahwa pemenuhan gizi balita itu sangat penting untuk tumbuh kembang mereka. Selain itu, ibu-ibu juga dapat menerapkan pelatihan akupresur dan resep mie sawi yang telah diberikan sehingga nafsu anak meningkat. Dalam pemantauannya, tim KKN Undip juga melakukan distribusi PMT secara berkala untuk memonitoring dan evaluasi dari hasil pemberian edukasi tersebut. Selain itu, diberikan juga buku saku untuk menunjang pengetahuan ibu sehingga apabila mereka lupa takaran porsi makan balita yang benar dapat membuka buku saku. Dalam buku saku tersebut juga termuat tips akupresur yang dapat diterapkan serta resep mie sawi yang dapat dibuat sendiri di rumah.